A. Tujuan
Mengetahui jumlah vegetasi pada suatu lahan.
B. B. Landasan Teori
Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi atau masyarakat tumbuhan. Berbeda dengan inventaris hutan titik beratnya terletak pada komposisi jenis pohon. Dari segi floristis ekologi untuk daerah yang homogen dapat digunakan random sampling, sedangkan untuk penelitian ekologi lebih tepat digunakan sistematik sampling, bahkan purposive sampling pun juga dibolehkan.
Beberapa sifat yang terdapat pada individu tumbuhan dalam membentuk populasinya, dimana sifat – sifatnya bila di analisa akan menolong dalam menentukan struktur komunitas. Sifat – sifat individu ini dapat dibagi atas dua kelompok besar, dimana dalam analisanya akan memberikan data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisa kuantitatif meliputi : distribusi tumbuhan (frekuensi), kerapatan (density), atau banyaknya (abudance).
Dalam pengambilan contoh kuadrat, terdapat empat sifat yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan, karena hal ini akan mempengaruhi data yang diperoleh dari sample. Keempat sifat itu adalah :
- Ukuran petak.
- Bentuk petak.
- Jumlah petak.
- Cara meletakkan petak di lapangan.
Metode kuadrat
Menurut Weaver dan Clements (1938) kuadrat adalah daerah persegi dengan berbagai ukuran. Ukuran tersebut bervariasi dari 1 dm2 sampai 100 m2. Bentuk petak sampel dapat persegi, persegi panjang atau lingkaran.
Metode kuadrat juga ada beberapa jenis:
a. Liat quadrat: Spesies di luar petak sampel dicatat.
b. Count/list count quadrat: Metode ini dikerjakan dengan menghitung jumlah spesies yang ada beberapa batang dari masing-masing spesies di dalam petak. Jadi merupakan suatu daftar spesies yang ada di daerah yang diselidiki.
c. Cover quadrat (basal area kuadrat): Penutupan relatif dicatat, jadi persentase tanah yag tertutup vegetasi. Metode ini digunakan untuk memperkirakan berapa area (penutupan relatif) yang diperlukan tiap-tiap spesies dan berapa total basal dari vegetasi di suatu daerah. Total basal dari vegetasi merupakan penjumlahan basal area dari beberapa jenis tanaman.
Cara umum untuk mengetahui basal area pohon dapat dengan mengukur diameter pohon pada tinggi 1,375 meter (setinggi dada).
d. Chart quadrat: Penggambaran letak/bentuk tumbuhan disebut Pantograf. Metode ini ter-utama berguna dalam mereproduksi secara tepat tepi-tepi vegetasi dan menentukan letak tiap-tiap spesies yang vegetasinya tidak begitu rapat. Alat yang digunakan pantograf dan planimeter. Pantograf diperlengkapi dengan lengan pantograf. Planimeter merupakan alat yang dipakai dalam pantograf yaitu alat otomatis mencatat ukuran suatu luas bila batas-batasnya diikuti dengan jarumnya.
Luas Minimum Petak Sampel
Luas daerah contoh vegetasi yang akan diambil diatasnya sangat bervariasi untuk setiap bentuk vegetasi mulai dari 1 dm2 sampai 100 m2. Suatu syarat untuk daerah pengambilan contoh haruslah representatif bagi seluruh vegetasi yang dianalisis. Keadaan ini dapat dikembalikan kepada sifat umum suatu vegetasi yaitu vegetasi berupa komunitas tumbuhan yang dibentuk oleh populasi-populasi. Jadi peranan individu suatu jenis tumbuhan sangat penting. Sifat komunitas akan ditentukan oleh keadaan individu-individu tadi, dengan demikian untuk melihat suatu komunitas sama dengan memperhatikan individu-individu atau populasinya dari seluruh jenis tumbuhan yang ada secara keseluruhan. Ini berarti bahwa daerah pengambilan contoh itu representatif bila didalamnya terdapat semua atau sebagian besar dari jenis tumbuhan pembentuk komunitas tersebut.
Dengan demikian pada suatu daerah vegetasi umumnya akan terdapat suatu luas tertentu, dan daerah tadi sudah memperlihatkan kekhususan dari vegetasi secara keseluruhan. Jadi luas daerah ini disebut luas minimum.
Cara menentukan luas minimum sebagai berikut:
- Dibuat petak contoh dengan ukuran misal (0,5 x 0,5) m2 ¾¾® petak 1.
- Hitung jumlah spesies yang ada pada petak tersebut.
- Petak tadi diperluas 2 kali luas petak 1, ini ¾¾® petak ke 2.
- Dihitung jumlah spesies yang ada (penjumlahan komulatif).
- Penambahan luas petak dihentikan kalau jumlah spesies tidak bertambah lagi.
Contoh: Luas (m2) Jumlah spesies
0,5 x 0,5 9
0,5 x 1 11
1 x 1 15
2 x 1 16
2 x 2 18
4 x 2 18
Dari data tersebut dibuat kurva:
- Luas petak contoh sebagai absis (sb X)
- Jumlah spesies sebagai ordinat (sb Y)
Kemudian dihitung 10% nya luas yang dicapai dan 10% jumlah spesies. Kemudian ditarik garis resultansinya dari (dari 10% tadi). Setelah itu ditarik garis singgung pada kurve yang sejajar resultante tersebut. Kemudian dari titik singgungnya ditarik garis ke absis yang sejajar ordinat. Maka luas minimum petak (plot) dapat diketahui.
A C. Alat Dan Bahan
- - Tali
- meteran atau mistar
- Alat tulis
B D. Cara Kerja
- Menentukan area studi (pada kegiatan ini digunakan komunitas rumput) yang luasnya memungkinkan dapat dilakukan perluasan plot pengamatan minimal hingga 5 kali.
- - Membuta suatu bujur sangkar berukuran 25 x 25 cm. mencatat semua jenis tumbuhan yang berada di dalam kuadrat tersebut
- Setelah semua jenis tumbuhan telah tercatat, perluas plot tadi menjadi 2 kali semula (25 x 50 cm) dan catat penambahan jenis tumbuhan baru yang ada pada kuadrat yang baru ini.
- Dengan cara yang sama, melakukan penambahan luas menjadi dua kali asalnya yaitu ( 50x50 cm), (50x100cm) dan (100x100cm) dan seterusnya sampai tidak ada lagi penambahan jenis tumbuhan baru.
- Menyusun data dalam bentuk grafik dan menentukan luas minimumnya
A. E. Hasil Pengamatan Dan Pembahasa
e Vegetasi tanaman yang ada di halaman kebun botany
Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi. Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat.
Pada pengamatan atau analisa vegetasi ini menggunakan berbagai ukran luas lahan yang akan dihitung jumlah jenis tanaman. Pada ukuran 25 x 25 cm jumlah jenis tanaman yang ada sebanyak 4 jenis, berarti 10% dari 4 adalah 0,4 sehingga seharusnya untuk ukuran 25x50 cm jenis tanaman adalah 4,4 (4+0,4) tetapi pada luas lahan 25x 50 cm, ternyata jenis tanaman yang ada bertambah menjadi 6 yaitu menambah 2 jenis tanaman yang baru, 10% dari 6 jenis tanaman adalah 0,6 sehingga seharusnya ukuran lahan 50x50cm memiliki jenis tanaman sebanyak 6,6. Ternyata pada luas 50x50 cm memiliki jenis tanaman sebanyak 6 jenis tanaman. Hal berarti pada luas 50x50cm adalah luas minimum pada percobaan ini.
Lalu diukur dengan perluasan 50x100 cm dan jenis tanaman bertambah menjadi 7 jenis tanaman yang ada. Terakhir diukur dengan ukuran 100x100cm dengan penambahan jenis tanaman yang sama yaitu 7 jenis tanaman.
A. Kesimpulan
Dari grafik dapat dilihat analisa vegetasi yang ada yaitu semakin bertambah luas pengukuran semakin bertambah pula jenis tanaman yang ada. Kemudian luas minimum pada pengamatan ini terletak pada luas 50 x50 cm dengan jenis tanaman 6.
B. Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/VegetasiDedy.2009. Analisa Vegetasi
Lampiran
0 komentar:
Posting Komentar